Terkadang kita tidak sadar dengan kekuatan yang kita miliki, kesukaan yang ingin kita lakukan, dan kebahagiaan yang ingin kita raih. Sehingga kadang kita terlupa dengan diri kita sendiri, hanyut dalam rutinitas, terbelenggu dalam kebosanan, serta merasa tak berdaya dengan keadaan. Padahal dalam setiap diri adalah istimewa, setiap pribadi itu spesial. Yuk! Sama-sama temukan apa saja hal yang kita sukai yang bisa jadi kekuatan.
Dalam tahapan telur-telur di kelas Bunda Cekatan kali ini, membahas tentang melacak kekuatan. Fungsi dalam melacak kekuatan ini supaya ibu bisa lebih mengenali apa dan bagaimana tentang dirinya. Termasuk juga apa-apa yang membahagiakan dirinya. Melacak kekuatan juga bisa menjadikan seorang ibu menjadi pribadi yang lebih cekatan, baik ketika menjadi individu, istri, ibu, maupun berperan dalam masyarakat. Untuk itu, dalam materi pertama ini, Ibu Septi membaginya dalam empat kuadran, yaitu :
- Bisa dan Tidak Suka
- Bisa dan Suka
- Tidak Bisa dan Suka
- Tidak Bisa dan Tidak Suka
Empat kuadran ini sangat membantu seseorang menemukan kekuatannya sendiri. Lebih jauh sebagai seorang perempuan, istri, ibu untuk mengenali dirinya sendiri. Apa yang membahagiakannya, apa yang membuat tidak bahagia, apa yang disukai, apa yang tidak. Hal-hal tersebut biasanya hal yang kerap kali luput dalam diri seseorang, utamanya seorang ibu. Sehingga ketika ibu didera dengan rutinitas, yang dirasakan menjadi hal yang membosankan. Lebih parah lagi jika perempuan menjadi merasa tersisih, lemah, tak berdaya, tak tau apa-apa, tidak berkembang, dan sebagainya. Padahal dalam setiap diri atau individu semua berhak untuk bahagia dan berkembang apa pun peran dan tanggung jawabnya. Masing-masing pribadi punya kekuatan dan kesenangannya sendiri.
Empat Kuadran Melacak KekuatanSalah satu latihan dalam membuat list apa yang disuka dan tidak disukai adalah dengan cara menuliskannya. Cobalah untuk menuliskan diagram tersebut dan melis aktivitas apa saja yang membuat ibu bahagia dan tidak bahagia. Aktivitas bisa apa saja. Yang penting ditulis saja dahulu. Dari lis tersebut cobalah untuk lebih spesifik mengetahui kekuatan ibu. Ambil kegiatan di kuadran bisa dan suka. Kuadran tersebut adalah kuadran yang paling membuat kita bahagia. Kuadran yang aktivitasnya menyenangkan buat kita. Setelah itu, persempit kembali, dengan mengambil setidaknya 5 hal yang membuat kita bahagia, bisa melakukannya dan suka dalam aktivitas tersebut. Lima hal ini bisa menjadi pijakan dalam mengurai kekuatan untuk menjadi ibu yang cekatan.
Dari sana akan kelihatan hal apa saja yang bisa dan suka dilakukan. Contohnya, saya memilih 5 aktivitas yang paling saya sukai dan bisa saya lakukan. Pun mengerjakannya membuat saya bahagia, seperti merencanakan keuangn keluaraga, merencanakan investasi, menonton, belajar, dan jalan-jalan. Kemudian cobalah membuat ulasan singkat mengapa kita suka dengan kegiatan tersebut. Contohnya seperti ini.
- Merencanakan Keuangan Keluarga
Merencanakan keuangan keluarga adalah salah satu aktivitas yang saya sukai. Dengan merencanakan keuangan keluarga semua bisa menjadi teratur. Hal yang paling dirasakan dalam merencanakan keuangan keluarga adalah meminimalisir bocor halus dan blunder keuangan. Dengan merencanakan keuangan, saya bisa memetakan mana pengeluaran yang paling besar, mana yang harus ditekan atau pos mana yang harus ditambah. Merencanakan keuangan juga bisa menjadikan pribadi yang teratur, tidak suka berutang, disiplin, tidak boros, dan tentunya menghargai kerja keras.
- Merencanakan Investasi
Investasi bagi rumah tangga saya adalah hal yang penting. Selain sebagai tabungan di masa yang akan datang (insyaAllah bila cukup umur). Saya dan pasangan juga tidak ingin menjadi beban keluarga ketika di masa tua nanti. Apalagi kami bukan pekerja yang mendapat biaya pensiun. Meskipun tentunya kita harus percaya dan yakin penuh bahwa Allah akan mencukupkan rizki hambaNya. Tidak hanya untuk itu, investasi sebenarnya juga bisa menghindari inflasi yang terjadi setiap tahunnya.
Untuk itu, perencanan investasi yang baik, menurut saya bisa meminimalisir dari kerugian dan juga terhindar dari investasi bodong. Meskipun selalu ada risiko dalam berinvestasi. Sehingga saya tidak ingin buta sama sekali dengan investasi apalagi investasi saat ini banyak ragamnya. Butuh orang yang “concern” dalam berinvestasi. Tidak boleh asal-asalan. Berhubung pasangan saya sudah lelah bekerja keras, maka investasi menjadi tanggung jawab saya. Dari pada tidak ada yang maju dan belajar tentang investasi. Sehingga merencanakan investasi menjadi hal yang saya sukai. Saya jadi belajar banyak hal tentang investasi. Meskipun “takes time”, dalam merencanakan dan mempelajarinya.
- Menonton
Saya suka menonton beberapa film atau serial melalui aplikasi. Menonton bagi saya adalah “me time” saya. Bagi saya menonton di sela-sela pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bisa menjadi teman dan hiburan. Saya suka menonton ketika menyetrika pakaian, hal itu membuat pekerjaan saya jadi lebih mudah karena tidak terasa. Meskipun banyak menonton bukanlah hal yang baik, tapi setidaknya saya punya semacam hiburan di rumah ketika harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang tidak saya sukai.
- Belajar
Mungkin ini semacam balas dendam tatkala saya sekolah dulu. Dahulu banyak pelajaran yang tidak saya sukai harus saya pelajari. Saya belajar secara terpaksa demi mendapat nilai. Saya tidak tau bagaimana caranya belajar. Sehingga belajar menjadi beban buat saya. Konsep belajar dalam otak saya adalah sebuah pelajaran yang bisa dinilai lewat angka. Akibatnya belajar menjadi momok yang tidak saya sukai. Lain ladang lain belalang, lain dulu lain sekarang. Begitulah saya saat ini. Setelah mengetahui cara belajar dan bagaimana caranya belajar. Saya jadi senang mempelajari sesuatu. Tidak harus diganjar dengan gelar dan nilai akademis, tapi belajar dari banyak hal. Belajar memasak, menulis, agama, bahasa, atau mengikuti “course” yang disukai misalnya. Apalagi pada zaman sekarang ini. Belajar tanpa batasan ruang, usia, jarak,waktu, dan sebagainya. Belajar jadi kian menyenangkan.
- Jalan-jalan
Dari dahulu saya suka jalan-jalan dan menyiapkan perjalanan. Bagi saya jalan-jalan itu membuka wawasan baru tentang sesuatu. Selalu saja bisa dipetik pelajaran dalam setiap jalan-jalan. Jalan-jalan tak sekadar “refreshing” belaka. Akan tetapi lebih bisa mengenali diri dan teman seperjalanan. Asal tidak dipaksakan dan sesuai bajet, jalan-jalan menjadi suatu kegiatan yang sangat menyenangkan. Apalagi bisa jalan-jalan dengan keluarga. Siapa sangka dari jalan-jalan bisa menghasilkan sesuatu yang lain, seperti mengembangkan hobi menulis atau membuat video serta bisa juga menghasilkan materi. Semisal tulisan dan video yang kita buat dipublikasikan dan mendapat honor dari hal tersebut, bisa juga membuat “jasa titip” dari tempat yang kita datangi.
Dengan membuat uraian-uraian seperti contoh di atas, kita menjadi bisa memetakan aktivitas kita. Mana yang sekiranya produktif mana yang tidak, mana yang butuh dikembangkan, mana yang harus dikurangi, dan sebagainya.
Biasanya aktivitas yang kita sukai dan bisa kita lakukan tentu membuat kita bahagia. Mudah-mudahan dari aktivitas ini bisa menjadi kekuatan kita . Sehingga kita menjadi pribadi yang cekatan. Kalau teman-teman, aktivitas apa sih yang teman sukai dan bisa dilakukan?
No Comments