Tahun ini ada yang berbeda pada perayaan lebaran saya. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, lebaran tahun ini, saya tidak berada di tanah air tercinta. Berhubung suami tengah bekerja di Kota Riyadh dan tidak memungkinkan untuk pulang saat lebaran maka saya pun turut menemani suami, berlebaran di Kota Riyadh, Arab Saudi.
Meskipun saya berada di Negri yang memang mayoritas penduduknya adalah Muslim, serta menganut hukum Islam, namun tetap saja banyak tradisi yang berbeda. Di sini tak ada tradisi bersilaturahim ke tetangga atau keliling kampung saat setelah sahalat Ied. Tidak ada kemeriahan saat malam takbiran, dimana sebagian masyarakat gegap gempita bersuka cita bertakbir, bahkan hingga pagi hari. Tidak juga kita temukan tabuh bertalu-talu.
Inilah pertama kalinya saya berlebaran tanpa hingar bingar kemeriahan lebaran di Indonesia, tanpa mengunjungi keluarga, tanpa sungkem-sungkeman, tanpa nastar atau kastangel, dan tentunya tanpa mencicip masakan Ibu. Rindu dan sedih, sudah barang tentu. Apalagi perbedaan cuaca yang cukup kentara saat ini. Di Riyadh sekarang tengah musim panas yang berkisar hingga mencapai 480C, yang artinya sedang panas-panasnya. Tentu sangat berbeda dengan keadaan cuaca di kampung halaman, sehingga kerinduan akan pulang rasanya semakin menjadi-jadi.
Namun demikian, saya tak mau terlalu larut dalam melodrama kesedihan. Saya selalu ingat pesan Ibu saya, “Dimanapun kita berada, itulah bumi Allah”. Sehingga saya harus tetap bersyukur dan bersuka cita, toh kita masih melihat langit yang sama kan? Untuk itulah, saya memilih 5 cara asik ala saya untuk menikmati lebaran di negri orang. Paling tidak, cara-cara sebagai berikut ini, berhasil membuat lebaran saya juga tak kalah seru dan asik. 5 cara asik ala saya untuk menikmati lebaran di negri orang adalah sebagai berikut ini.
- Shalat Ied Di KBRI
Bagi warga negara Indonesia yang tinggal di luar negri, mengunjungi KBRI saat shalat Ied, mungkin adalah salah satu cara untuk sedikit melepas kerinduan akan tanah air. Di sini, kita akan bertemu dengan bermacam-macam orang-orang sesama orang Indonesia dengan latar belakang pekerjaan yang beragam. Biasanya setelah Shalat Ied, KBRI akan menggelar open house atau ramah tamah. Acara ini akan menjadi ajang silaturahim antar warga negara Indonesia di luar negri. Sama seperti layaknya di tanah air, kegiatan ini bisa berupa bersalam-salaman, saling mengobrol, dan bermaaf-maafan. Suasana kehangatan dan keakraban pun biasanya langsung tercipta.
Shalat Ied di KBRI ini banyak keuntungannya, selain kita bisa bertemu bersilaturahmi dengan sesama orang Indonesia, kita juga bisa makan-makanan khas Indonesia loh. KBRI memang biasanya menyediakan panganan khas Indonesia saaat lebaran yang bisa dinikmati oleh semua yang hadir di KBRI. Bagi sebagian orang, termasuk saya tentu ini dapat mengobati kerinduan akan kuliner di tanah air.
- Sesegera Mungkin Menghubungi Keluarga
Jarak kini bukanlah hal yang membatasi komunikasi dengan keluarga di kampung halaman. Dengan semakin majunya teknologi, kita tentu bisa menghubungi keluarga besar di Indonesia dengan mudah. Apalagi dengan adanya internet seperti sekarang, membuat jarak semakin menjadi dekat dan biaya yang lebih murah. Tak hanya sekedar suara, kita pun juga bisa untuk saling melihat gambar melalui video call.
Ada banyak cara berkomunikasi dengan keluarga bisa melalui telepon, facetime, Skype, Google Hangout, dan masih banyak lainnya. Untuk saya sendiri, saya lebih memilih berkomunikasi melalui Google Hangout bersama keluarga. Lewat Google Hangout, saya pun asik bercengkrama bersama keluarga. Bisa bercerita bagaimana lebaran yang terjadi di sini, menanyakan bagaimana kabar keluarga, saling bermaaf-maafan dan cerita lebaran di sana. Ada sedikit keharuan, namun tak menyurutkan kesyahduan lebaran.
- Berkunjung Ke Rumah Teman-teman Seperantauan Setanah Air
Tidak bisa dipungkiri, ketika berada di luar negri, teman kadangkala sudah menjadi bagian keluarga. Kesamaan nasib di perantauan dan perasaan persaudaraan sesama sebangsa, biasanya bisa timbul dengan sendirinya. Saya sendiri sebisa mungkin menghadiri undangan dari teman yang mengundang untuk datang kerumahnya. Selain untuk saling bersilaturahmi, saling berkunjung pun bisa menambah keakraban dalam pergaulan.
- Mengunjungi Tempat Wisata Setempat atau Datang ke Acara Tertentu
Di saat libur Lebaran, tidak ada salahnya mengunjungi tempat wisata setempat atau acara yang diadakan oleh negara tempat kita berada. Dengan mengunjungi tempat wisata setidaknya bisa membuat otak kita refresh. Apalagi, tempat wisata dan acara yang berlangsung juga tidak seperti ketika kita berada di tanah air. Pengalaman bersuka cita dengan orang dari berbagai negara yang berbeda tentu menjadi pengalaman tersendiri.
Di Riyadh sendiri, pemerintah setempat mengadakan kembang api di berbagai titik-titik tertentu. Acara ini diselenggarakan memang khusus untuk merayakan Iedul Fitri. Kembang api ini dinyalakan layaknya acara tahun baru. Sehingga membuat semarak orang-orang yang melihatnya. Hiburan ini cukup murah meriah karena tidak dipungut biaya. Meskipun jauh dari tanah air tapi tidak mengurangi suka cita yang ada.
- Menikmati Lebaran di Rumah
Siapa bilang libur lebaran di rumah saja membosankan? Meski di perantauan dan hanya menikmati libur lebaran dirumah. Kita juga bisa asik merayakan lebaran. Kita bisa memanfaatkan libur lebaran dengan memasak makanan khas lebaran, seperti lontong opor, gulai ayam, rendang, maupun sayur pepaya.
Berada di negri yang berbeda biasanya semakin membuat diri menjadi kreatif, begitupun dalam hal memasak. Kadang kala keterbatasan bahan mentah yang diperlukan, membuat kita berfikir bagaimana menyiasati agar masakan setidaknya enggak terlalu berbeda jauh dengan masakan khas lebaran pada umumnya, seperti saya yang menyiasati membuat lontong dengan aluminium foil, karena tidak ada ketupat, hehehe.
Hal lain yang tentu kita bisa lakukan di rumah adalah bermain dengan keluarga inti. Saya dan suami biasanya senang sekali dengan board game, sehingga untuk membunuh kejenuhan kita bisa memainkan board game tersebut. Kegiatan lain yang bisa kita lakukan di rumah adalah beres-beres rumah dan mendekor ulang interior dalam rumah. Selain kegiatan ini positif, kegiatan yang dilakukan di dalam rumah juga bisa menjadikan hubungan yang akrab antar anggota keluarga.
Itu tadi cara asik saya untuk menikmati lebaran taktala di negri orang. Bagaimana dengan keseruan teman di tanah air tercinta? Nah, bagi yang masih belum tau mau kemana dan mau seseruan lagi dengan acara yang positif, teman bisa menghadiri acara yang diadakan Diaryhijabercom. Acara ini akan di laksanakan pada saat Hari Hijaber Nasional. Acara ini gratis dan punya kegiatan macam- macam diantaranya ada talkshow, fashion show, beraneka ragam lomba, tausiyah, bazaar dan lainnya. Acara tersebut berlangsung seperti pada info berikut ini.
Nama Acara : Hari Hijaber Nasional
Waktu : 07 Agustus 2016 – 08 Agustus 2016
Tempat : Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat
Jangan lupa catat informasinya ya :).
12 Comments
Gena Lysistrata
July 31, 2016 at 13:59Wahhh mba..ini bermanfaat bgt deh tulisannya.krn kebetulan mulai tahun depan saya akan lebaran di aussie.hehe. thanks mba!
koivie3
July 31, 2016 at 14:03Wah, asik dong. Cerita-cerita ya mbak nanti, gimana serunya lebaran di Aussie :). Trims sudah berkunjung.
Rach Alida Bahaweres
July 31, 2016 at 14:51Pengalaman menarik ya mba. Aku belum pernah ke Riyadh nih mba. Smoga satu hari bisa ke sana ya. Amin
koivie3
July 31, 2016 at 15:39Amien iya mbak semo ga suatu saat bisa ke sini :).Trims sudah berkunjung mbak.
fanny fristhika nila
August 5, 2016 at 21:05lebaran di negara org, aku baru ngerasain jaman2 kuliah dulu.. tp sbenernya ga jauh beda ama indonesia, soalnya cuma di negara tetangga, malaysia :D.. kebiasaan mudik dan open house serta silaturrahminya ttp sama.. kebetulan dulu pas kuliah aku memang sengaja g mau pulang sih mbak, secara kampusku swasta dan libur lebarannya juga g lama.. jd males mau balik…
eh kata temen2ku yg kerja di qatar dan bbrp negara arab, di sana memang kalo idul fitri ga terlalu meriah ya.. beda ama idul adha… katanya sih begitu.. kalo kitakan lebih meriah idul fitrinya
koivie3
August 6, 2016 at 02:18Hahaaa iya, temenku yg orang Malaysia mengatakan hal yang sama, di sini lebarannya sepi. Oh mbak dulu kuliah di Kul ya? berati betah ya mbak, sampe gak mau pulang hihihiii…lebaran idul adhanya juga gak meriah-meriah amat mbak hehe. Silaturahm orang Arab ya sama keluarga besarnya aja. Kalo sama tetangga mah kurang banget.
Riana Dewie
August 6, 2016 at 02:40wah asyik juga ya mb. Walaupun gak sehingar bingar perayaannya di Indonesia. Semoga tetap manfaat, yg penting fitrah kembali 🙂
koivie3
August 6, 2016 at 03:12Iya mbak, alhamdulillah tetap bersyukur dan tetap bahagia :D…terimakasih atas kunjungannya ya :).
Kang Nurul Iman
August 6, 2016 at 14:09Duh kalau merasakan lebaran di luar negeri saya belum pernah mbak tapi kalau diluar kota mah pernah, ahi hi hi. Tapi sepertinya kalau di mesji KBRI tidak jauh berbeda ya mbak dengan di indonesia, tapi untuk jamaahnya orang indonesia saja atau ada orang luarnya mbak ?
koivie3
August 6, 2016 at 19:15Bahkan meski sama2 di Indonesia, perayaan antar masing daerah juga bisa beda2 yah. Iya Kalo di masjid KBRI sama aja kayak di Indonesia abis sholat keliling salam2an. Ada sih org luar nya tapi kelihatan cuma satu dua aja.
Oyong Ilham
November 2, 2016 at 21:38aku kalau udh di negeri orang rasanya rindu berat mau mudik pulang kampung ….
koivie3
November 14, 2017 at 22:03Tentu rindu sangat dengan negri sendiri.