Places and Events

Jalan-Jalan ke Istana Versailles, Prancis

Alhamdulillah, tahun kemarin saat jalan-jalan ke Prancis, akhirnya dapat kesempatan untuk mengunjungi Istana Versailles. Istana ini adalah salah satu tempat wisata historic yang ada di Prancis.  Versailles penuh dengan daya tarik karena selain bagian dari sejarah dunia, istana ini juga megah dan memiliki taman-taman yang menawan. Nanti akan saya bahas sedikit sejarah Istana Versailles, bagaimana menuju Versailles Palace, harga tiket, apa saja yang bisa kita lihat, beberapa tips, dan pengalaman saya ketika jalan-jalan ke Versailles.

Nama Versailles pertama kali saya tahu justru bukan dari buku sejarah, tapi komik zaman saya kecil dulu, judulnya “Rose of Versailles”.  Penggemar komik dan serial cantik di era 90-an pasti ngerti deh sama komik ini (ayo ngacung! Hehehe).  Dari situ saya selalu membayangkan bagaimana bangsawan dahulu di Eropa itu tinggal, rambut-rambut yang megar, gaun-gaun yang menjuntai, dan bagaimana para bangsawan itu berpesta. Baru sekitar SMA dapet pelajaran tentang revolusi Prancis, jadi makin penasaran deh sama Versailles ini. Apalagi ada kisah Maria Antoinete, sang ratu penggemar pesta yang seolah menjadi ikon keglamoran pada masanya. Makanya ketika ada kesempatan jalan-jalan ke Paris pada September tahun lalu,  mengunjungi Istana Versailles masuk dalam itinerary perjalanan saya.

Sebelum mengunjungi suatu tempat biasanya saya suka cari tahu dulu informasi awal mengenai tempat tersebut.  Apalagi kalau tempat itu bersejarah. Enggak harus informasi yang ribet sih, yang penting sekadar tahu sedikit sejarahnya atau letaknya ada di mana. Minimal menambah pengetahuan dan bisa mandiri ke daerah tersebut. Selain itu, mendapatkan informasi atau cerita lebih awal juga akan memberi kesan tersendiri pada apa yang saya lihat. Biasanya bakalan lebih mengena dan lebih dalam melihatnya. Malah kadang, cerita di balik objek itu lebih menarik daripada objeknya itu sendiri.

Sedikit sejarah Istana Versailles (Château de Versailles)

Versailles adalah sebuah daerah sub urban di daerah Prancis. Dulunya daerah ini hanyalah sebuah desa. Kini menjadi kota administratif dan yudisial yang penting. Letaknya di pinggiran kota, yang tak jauh dari Kota Paris.

Château de Versailles adalah bagaimana orang Prancis menyebut Istana Versailles. Sementara dalam bahasa Prancis, Versailles diucapkan menjadi vɛʀsaj. Château maksudnya adalah tempat tinggal mewah yang berlokasi di pedesaan, Château berbeda sama istana yang ada di perkotaan.

Château de Versailles awalnya dibuat oleh Louis XIII sebagai tempat perisitirahatan ketika lelah berburu di abad ke-16. Sebelumnya hanya sebuah pavilliun saja. Baru kemudian pavilliun ini berubah dan diperluas oleh Louis XIV dan menjadi istana yang besar. Kemudian raja selanjutnya pun menambahkan beberapa bagian lagi, sehingga membuat istana ini tambah luas dan megah.  Beberapa kegiatan kepemerintahan pun pernah ikut dipindahkan oleh Louis XIV ini. Pergantian kepemimpinan dan tempat tinggal dari raja ke raja pun terjadi di istana ini sampai revolusi Prancis terjadi.

Tak hanya tambah megah dan besar saja, ornamen dalam ruangan istana serta barang-barang di istana pun artistik dan mewah. Namun demikian, ketika revolusi Prancis terjadi karena kemarahan rakyat Prancis kepada istana yang dianggap boros dan membuat krisis keuangan, istana diserbu dan mengakibatkan beberapa ornamen rusak dan furnitur istana pun banyak yang hilang.

Perabot di Istana Versailles

Setelah revolusi Prancis, Istana Versailles tak lagi menjadi kediaman kerajaan.  Istana ini sempat menjadi Museum Sejarah Prancis. Kamar-kamar istana kemudian dikhususkan untuk koleksi baru lukisan dan patung yang mewakili tokoh-tokoh besar dan peristiwa penting yang menandai sejarah Prancis. Koleksi-koleksi ini terus ditambahkan hingga awal abad ke-20.

Yang enggak bobo pas pelajaran sejarah, pasti tau dia siapa :)).

Istana Versailles telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia dan sudah  berada di bawah perlindungan UNESCO selama 30 tahun. Istana ini dianggap salah satu pencapaian terbesar dalam seni abad ke-17 Prancis. Saat ini, Istana Versailles memiliki total 2.300 ruangan dengan total luas bangunan 63.154 m2. Oleh karena awalnya diperuntukan sebagai tempat perisitirahatan,  istana ini juga dilengkapi dengan taman-taman yang begitu luas dan ditata sangat cantik. Luas tamannya saja konon kurang lebih mencapai 800 hektar dengan tambahan 50 air mancur.

Bagaimana menuju ke sana?

Untuk menuju (rute) ke sana pun juga tidak sulit. Versailles terletak di sebelah barat Paris, sekitar 17.1 km dari pusat kota Paris. Untuk mengunjungi Istana Versailles dapat menggunakan transportasi publik berupa kereta. Bila teman menggunakan Eurail Pass dalam perjalanan ke Eropa, teman bisa memanfaatkannya. Kalau teman memakai jasa tur tentu akan lebih dimudahkan lagi karena teman tak perlu memikirkan akomodasi ke sana. Namun, bila teman seperti saya, yang pergi mandiri tanpa tur dan transportasinya “ketengan” alias beli point to point, juga cukup mudah kok!

Teman bisa memilih kereta lokal dengan line RER C ya. Di peta metro Paris, RER C adalah line yang berwarna kuning. Sebelumnya harus tahu dahulu datang dari mana. Kemudian baca peta metronya. Kira-kira dari mana jarak terdekat kereta RER C itu dilewati. RER C inilah yang jangkauannya sampai pinggiran kota Paris hingga ke Versailles. Stasiun terakhir RER C adalah stasiun Versailles Rive Gauche, di sinilah kita turun untuk ke Istana Versailles. Jadi gak perlu takut kelewatan. Lagipula biasanya wisatawan akan berduyun-duyun turun di sini. Tinggal ikuti saja. Kira-kira sekitar 15 menit jalan kaki akan sampai ke Istana Versailles.

Kalau bingung membaca peta metronya, coba pakai google map. Arahnya dari hotel tempat kita menginap menuju Château de Versailles. Setelah itu, baru cocokan di peta metro Paris. Perjalanan memakan waktu sekitar 50 menit dari hotel saya menginap. Sementara untuk ongkosnya kurang lebih sekitar 10 euro (agak lupa pastinya). Sampai masuk RER C udah banyak turis dari berbagai macam belahan dunia. Jadi kalau udah masuk RER C sudah tenang.

Tips : Unduh peta metro Paris dan salin direction dari hotel menuju  Château de Versailles di google map. Jaga-jaga enggak punya kuota internet saat di perjalanan.

Tiket masuk dan jam buka tutup

Tiket masuk ke Istana Versailles bisa beli online atau go show (beli di tempat). Kalau mau aman sih beli online aja dulu di http://en.chateauversailles.fr. Kalau go show bisa langsung membeli tiket melalui mesin otomatis di sana. Harga tiket masuk Istana Versailles mulai dari 18 euro hingga 27 euro. Tergantung tiket yang mana yang kita pilih. Kalau mau semua istana dimasukin termasuk dengan Musical Fountain Shows, pilih yang Passport tiket. Passport tiket cocok untuk turis yang enggak punya banyak waktu untuk bolak-balik ke istana ini. Akan tetapi, kalau enggak mau ke istananya dan cuma mau ke garden-nya aja, gratis loh! Hanya pintu masuknya berbeda. Berhubung saya suka sama kisah putri-putri bangsawan, saya sih memutuskan untuk beli Passport tiket secara online.

Kalau bingung, begitu sampai di depan Istana Versailles, boleh banget minta informasi ke petugasnya. Bagian informasi ada di sebelah kiri, di depan pagar sebelum masuk istananya ya.

Di sana kita akan diberikan guide book dengan pilihan bahasa, seperti Inggris, Cina, Spanyol, dan beberapa negara lainnya, sayangnya bahasa Indonesia belum ada. Nanti sekaligus dikasih tahu tempat mana saja yang sebaiknya dikunjungi lebih dahulu.

Istana Versailles ini buka jam 09.00 pagi dan tutup di jam 18.30, dari hari selasa sampai hari minggu. Hari senin istana tutup. Jadi jangan ke sana hari senin ya!

Tips : Sebaiknya masuk website resmi chateauversailles sebelum mengunjungi istananya. Lihat dulu tiket apa yang dibutuhkan. Selain itu, teman bisa melihat ada event  tertentu apa di sana. Siapa tahu cocok dengan jadwal teman ke sana. Membeli tiket secara online juga bisa menghemat waktu.

Best time to visit

Saya ke sana di tanggal 19 September 2017, saat itu Paris sedang musim peralihan menuju musim dingin. Musim gugur ya namanya? Musim panas sih sudah lewat, namun belum masuk musim dingin. Jadi cuacanya agak mendung dan banyak angin sejuk. Mirip cuaca di Lembang, Bandung lah.  Enaknya sih, kita enggak kepanasan dan enggak terlalu kedinginan. Hanya saja karena cuaca sedang masa peralihan kadang hujan datang tak menentu.

Begitu sampai di sana juga jangan kaget karena antrian masuk yang mengular ya. Namanya juga tempat wisata dunia, pastinya banyak orang dari segala penjuru. Jadi sebaiknya datanglah di pagi hari, supaya enggak terlalu lama masuknya.

Salah satu enaknya datang ketika musim gugur, wisatawan juga cenderung lebih sedikit dibanding dengan musim panas. Sebab musim panas biasanya bertepatan dengan liburan anak sekolah dan liburan keluarga. Bagi saya pribadi, best time to visit yah saat musim gugur itu, hawanya sejuk dan beruntung saat saya ke sana cuaca sedang cerah.  Mungkin berbeda-beda ya bagi orang lain.

Tips : Datanglah pagi-pagi dan kalau bisa hindari high season, seperti musim panas. Antriannya pasti lebih mengular lagi. Sekaligus menghindari “empet-empetan” di dalam istana karena berebutan poto dan ngelihat perabot istana.

Cuaca masih enggak terlalu dingin

 

Spot penting dan menarik dikunjungi

Setidaknya ada tiga bagian besar yang bisa kita kunjungi di dalam istana ini, yaitu Palace, Palace of Trianon and Marie Antoinette’s Estate, serta Gardens. Karena tempatnya sangat besar, enggak mungkin akan bisa di-explore semuanya dalam sehari. Meskipun demikian, setidaknya ada beberapa tempat yang sebaiknya jangan dilewatkan bila sudah sampai ke sana.

Hal yang pertama saya kunjungi, yaitu bagian Palace utama terlebih dahulu, dilanjutkan menuju Palace of Trianon and Marie Antoinette’s Estate dengan melewati kebun-kebunnya yang luas dan indah.

Bagian Palace

Di bagian Palace ini tentu saja kita bisa melihat beragam perabot istana. Beragam lukisan-lukisan terpajang rapi, tak terkecuali dengan langit-langit ruangan. Kemewahan seolah melekat di dalam istana ini.

  • Gallery of the history of the palace

Galeri ini meliputi sebelas ruangan yang menceritakan tentang sejarah berdirinya Istana Versailes.

  • State apartments (hall of mirrors, the king chamber)

Ruangan ini adalah ruangan yang paling menarik dari semua ruangan. Hall of mirrors adalah ruangan besar dengan lorong yang panjang. Ruangan ini di desain sangat artistik. Di isi dengan lampu-lampu kristal yang dipadu dengan ornamen dinding berwarna keemasan, kesan elegan dan mewah seketika bisa kita rasakan. Sesuai dengan namanya, hall of mirrors memiliki banyak cermin.

Hall of mirrors dahulu dijadikan ruang pesta. Konon sang ratu yang tersohor tersebut sering mengadakan pesta di sini. Tak hanya itu saja, ruangan ini pun pernah menjadi saksi bisu dalam Perjanjian Versailles.

Kini selain bisa dikunjungi wisatawan, ruangan ini sering juga dipakai untuk event, seperti exhibition bahkan sebagai venue pernikahan. Akan tetapi, enggak sembarang orang loh, yang bisa menyewa ruangan ini.

Kala saya memasuki ruangan ini, jadi serasa diundang sama Maria Antoinette ke dalam pestanya deh, hehehe.

 

  • Mesdame’s apartments

Ruangan ini adalah ruangan dari anak Louis XV. Anak-anak Louis XV yang berjumlah enam orang tinggal di sini. Namun hanya dua dari mereka, yaitu Adélaïde dan Victoire, yang tetap bertahan hingga revolusi Prancis.

  • Louis XIV rooms

Salah satu ruangan yang juga diminati oleh wisatawan adalah ruangan Louis XIV. Louis XIV salah satu orang yang bertanggung jawab atas ekspansi besar-besaran serta terciptanya keindahan Istana Versailles. Oleh sebab itulah, nama Louis XIV cukup berpengaruh. Kamar sang raja ini, dominan berwarna merah.  Agak sulit memfoto kamar Louis XIV dalam keadaan sepi karena banyaknya wisatawan.

Ranjang sang Raja

  • Gallery of battles

Ruangan ini dipenuhi dengan lukisan dengan aneka ragam patung. Lukisan-lukisan tersebut menceritakan bagaimana Prancis mendapatkan keemasannya. Dari segala macam peperangan penting hingga tokoh-tokoh yang berperan di sana.

Bagian Palace of Trianon and Marie Antoinette’s Estate

Palace of Trianon adalah istana khusus di luar dari istana utama. Meskipun masih dalam satu lingkup dari  Palace of Versailles. Beberapa tempat adalah ruangan dan istana khusus untuk Maria Antoinette. Tak semewah dan semegah istana utama, Palace of Trianon dan Marie Antoinette’s Estate justru lebih sederhana. Jadwal buka tempat ini setelah jam 12 siang.

  • Grand Trianon

Istana ini tidak cukup besar namun memiliki taman yang rapi.  Dengan banyak sentuhan yang berwarna merah muda, mulai dari marmer hingga pilihan perabot di dalamnya memberikan kesan Grand Trianon sebagai istana yang lebih feminin.  Teras menghadap taman dibalut dengan marmer black and white seperti papan catur.

Taman pun dikelilingi oleh hamparan bunga dengan puluhan ribu bunga aromatik. Bunga-bunga tersebut ditanam dalam pot dan bisa diganti setiap hari. Grand Trianon ini dulunya merupakan tempat melepas penat Louis XIV dari hiruk pikuk istana.

Beruntung ketika saya mengunjungi istana ini, hari menjelang sore dan wisatawan sudah banyak yang pulang. Sehingga tempat ini jadi lebih sepi.

Grand Trianon

  • Petit Trianon

Tadinya merupakan tempat peristirahatan Louis XV. Setelah Louis XV meninggal karena cacar, Louis XVI memberikan Petit Trianon kepada ratu mudanya, Maria Antoinette. Jauh dari kesan glamor, Petit Trianon malah lebih simpel.  Di sinilah sang ratu menenangkan dirinya. Konon sang ratu sering merasa kesepian karena banyak intrik dalam istana. Apalagi Louis XVI sering meninggalkannya sendiri. Oleh sebab itulah, sang ratu jadi gemar mengadakan pesta.

Petit Trianon dengan hamparan dari French Garden

  • Queen’s hamlet

Tempat ini juga sering disebut dengan Hameau de la Reine.  Hameau de la Reine adalah pedesaan kecil yang dibangun di taman Château de Versailles untuk Marie Antoinette. Letaknya dekat Petit Trianon. Ratu biasanya menggunakan Hameau de la Reine  sebagai tempat pertemuan pribadi khusus untuk teman-teman terdekatnya.  Tempat ini pun sekaligus tempat rekreasi sang Ratu. Bentuk Hameau de la Reine sangat unik karena mirip di daerah pedesaaan, dengan rumah-rumah mungil yang khas.

Lucu ya, rumahnya. Ini cuma salah satunya aja loh!

Saat saya ke sana beruntung sedang ada syuting film. Meskipun kami dilarang mendekat tapi kru film mengizinkan kami untuk mengambil gambar dalam radius tertentu. Seneng banget bisa lihat pemain film berakting dengan baju-baju kunonya.

Dapat bonus lihat orang Prancis lagi syuting

  • Queen’s theatre

Tadinya enggak sengaja ketemu dengan teater ini. Letaknya agak nyempil. Meskipun sudah sore kami dipersilakan untuk masuk dan melihat teater sang ratu. Pengunjungnya juga sepi, hanya ada saya bersama suami dengan pasangan paruh baya. Jadinya kami puas menikmati teater ini. Sayangnya di dalam teater dilarang untuk berfoto.

Ini kali pertama saya melihat teater di abad ke-17. Teater itu sendiri cukup besar untuk menampung dua ratus lima puluh penonton. Dekorasi didominasi oleh warna biru, putih, dan emas dengan banyak bilik-bilik dengan tira-tirai terselip. Sejujurnya saya takjub dengan teater itu dan mengakui bahwa Marie Antoinette benar-benar penyuka seni.  Berada dalam teater dengan keadaan yang sepi dan melihat ke arah kursi-kursi penonton rasa-rasanya saya jadi merasakan bagaimana sang ratu tertawa kecil menikmati sajian seni dihadapannya.

  • Grand Trianon gardens, French garden, English garden

Hampir semua gardens dalam kawasan ini tertata rapi dan cantik. Teman bisa bersantai di sekitar sini. Paling ramai dikunjungi sepertinya English garden. Dengan hamparan padang rumput yang luas ditengahnya ada patung cupid di dalam sebuah kapel.

english garden versailles

 

Tips : Dari Palace menuju kawasan Trianon, bila punya budget lebih sebaiknya mengendarai semacam mobil atau sepeda atau motor yang disewakan. Soalnya letaknya cukup jauh dan bakalan lelah banget kalau jalan kaki.

Bagian  Gardens and Groves

Kebun dan taman di Versailles sangat luas dan besar sekali. Ada beberapa kebun yang memiliki show fountain di jam-jam tertentu (cek website resminya). Di taman besar biasanya juga akan mengalun musik-musik klasik. Beberapa taman bahkan diperbolehkan untuk bersepeda.

Salah satu taman di Istana Versailles, cantik ya!

Cerita menarik

Ada sebuah cerita yang menarik dari Istana Versailles ini. Dalam ruangan dari kamar raja, ratu, dan keturunannya, kita tidak akan menemukan adanya toilet. Jadi raja dan ratu itu mandi di kamarnya sendiri. Biasanya mereka berendam memakai semacam bath tub atau mereka mandi kering saja tanpa menggunakan air. Soalnya zaman itu, mereka percaya bahwa air adalah salah satu yang dapat menyebabkan penyakit. Sementara itu, untuk membuang kotoran, biasanya menggunakan baskom yang kemudian baskom tersebut akan dibersihkan oleh para pengurusnya.

Makan dan sholat di mana?

Di dalam Istana dan kebunnya terdapat beberapa restoran. Akan tetapi, saya lebih memilih membawa bekal makan siang untuk dimakan di salah satu kebunnya.  Selain lebih irit dan terjaga kehalalannya, makan di kebun juga romantis banget loh, hehehe.

Untuk masalah sholat, saya dan suami sholat di kebun yang sepi dan ketutupan pohon-pohon.  Wudhu memakai air mineral yang sudah dibawa sebelumnya. Oleh karena itu, bawa air mineral lebih jika ingin dipakai untuk wudhu. Juga siapkan alas tipis sebagai sajadahnya.

***

Saya akhirnya mengakhiri  explore Istana Versailles pada sore hari. Saat itu kaki saya terasa pegal sekali karena seharian berjalan kaki. Lebih lagi, karena kesorean tidak ada kendaraan yang bisa disewakan untuk kembali ke istana utama. Akhirnya keluar lewat gate yang lain dan ternyata lebih jauh, fyuh!

Oia, teman bisa datang ke sini bersama keluarga atau teman, apalagi bagi yang suka sejarah. Kalau punya anak yang beranjak “abege” juga bisa sekalian dikenalkan mengenai sejarah Prancis. Kalau datang bersama balita juga enggak papa kok, kebunnya yang luar biasa besar itu bisa banget buat rekreasi keluarga.

Bisa juga main perahu-perahuan di kebun :).

Nah, itu tadi cerita saya mengenai mengunjungi Istana Versailles ya. Bila teman tidak berminat untuk masuk ke dalam istananya yang berbayar, di luar istana juga banyak bangunan-bangunan khas dan bersejarah lainnya yang bisa dinikmati kok.

 

 

***

Tulisan ini mendapat apresiasi sebagai tulisan favorit bulan Oktober dalam program menulis bareng “Rumah Belajar Literasi IP Asia”.

Related Posts

6 Comments

  • Reply
    irma tazkiyya
    November 2, 2018 at 03:45

    semoga bisa kesini juga 🙂

    • Reply
      koivie3
      November 2, 2018 at 04:56

      Amien, semoga ya mbak. Terima kasih sudah berkunjung ya :).

  • Reply
    Jilly
    November 2, 2018 at 05:49

    Saya sllu suka kalo ada yg nyeritain ttg sejarah. Apalagi klo pas ke tmpt sesuatu kitavtau sejarahnya. Jd gk hnya liburan tpi kita jg belajar. Bagus sekali mba. Mashaa Allah tabaarakallah

    • Reply
      koivie3
      November 2, 2018 at 06:22

      Kalau tau ceritanya lebih dahulu biasanya jadi lebih menghayati ya mbak, hehehe.

  • Reply
    Vifta
    November 9, 2018 at 09:50

    MasyaaAllaah.. bagus banget mbak, terima kasih sudah berbagi pengalamannya ya..

    mbak, di dalam istananya boleh dorong stroller tidak?

    • Reply
      koivie3
      November 11, 2018 at 01:14

      Di dalem istana enggak boleh bawa stroller atau gendongan yang pake besi mbak.

    Leave a Reply to koivie3 Cancel Reply